Kudus, Clickindonesiainfo.id - Permasalahan sampah di Kabupaten Kudus akhir-akhir ini ramai di media sosial bahkan pernah didemo masyarakat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.
Sebenarnya, permasalahan sampah ini tidak hanya di Kudus namun beberapa Daerah juga mengalami hal serupa seperti Daerah Pemalang namun semua berusaha untuk mengatasinya.
Hal tersebut menggugah kepedulian para anggota DPRD Kudus diantaranya, Pranoto dari Komisi C Fraksi PDIP dan dari Fraksi PKB Saf'uan dan M. Bisri.
Pranoto menyampaikan ikut prihatin dari kejadian kemarin yang darurat sampah di Kabupaten Kudus. Sampah berkeliaran dimana-mana sehingga pihaknya sepakat bersama teman Dewan dan Kepala Desa Gamong, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus untuk mengundang tenaga ahli Edy Kenzu dari Pemalang untuk turun langsung ke TPA Desa setempat, Selasa (28/1/25).
Aktivis pegiat lingkungan hidup, Edy Kenzu mengatakan, permasalahan sampah itu ada 306 Daerah yang mengalaminya, termasuk Kudus dan Pemalang yang kemarin sempat didemo masyarakat TPA nya sehingga tidak baik jika hal itu terjadi lagi.
"Kita harus mempunyai aksi untuk menangani sampah salah satunya dengan sistem. Sistem inilah nanti akan kita sampaikan ke Pemerintah Daerah sebagai masukan yang artinya permasalahan sampah ini ada jalan keluar" katanya.
Menurutnya, ini harus ada proses mulai dari sampah rumah tangga dipilah kemudian masuk ke TPA Desa dipilah dengan alat mesin kemudian ada out putnya berupa sampah plastik didaur ulang bisa jadi RDF (Refuse Derived Fuel) beruapa bahan bakar.
"sedangkan yang organik bisa masuk sektor pertanian dan juga bisa dibuat makan manggot yang jadi primadona protein makanan hewan, sehingga sampah ini bisa jadi nilai ekonomis yang tinggi" ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Gamong, Nor Yanto mengatakan, pihaknya butuh pendampingan minimal bisa memberikan edukasi kepada masyarakat untuk bisa memilah sampah-sampah yang ada di rumah tangga baik organik maupun anorganik.
"Kami berharap masyarakat bisa memilah sampah-sampah rumah tangga antara organik dan onorganik selanjutnya kami berharap bisa diproses di TPA Desa Kami" ujarnya.
Saf'uan dari DPRD Kudus dari Fraksi PKB berharap semoga adanya tenaga ahli yang kompeten sampah di Kabupaten Kudus teratasi dari mulai bawah yakni Desa masing-masing.
"Sebenarnya kami sudah komunikasi dengan Pak Edy dalam pengolahan sampah yang tersistem dua Kecamatan di Pemalang sebelum permasalahan sampah ramai di Kudus, kami berencana di Kudus ada pengolahan sampah sebagai ekonomi sekuler dikembangkan di Daerah terutama di Desa" ujarnya.
Rencananya, lanjut Saf'uan, akan dikelola bersama-sama semua Desa di Kabupaten Kudus kemudian nanti out putnya sudah ada marketing yang mengatur atau penampungnya, jadi tidak mencari lagi.
"Dalam prosesnya nanti sudah ada alat yang bisa memilah sampah rumah tangga seperti, kaca, plastik, organik dan lainnya" katanya.
Pengolahan tersebut, rencananya akan diterapkan di Desa Gamong terlebih dahulu kemudian menyasar ke Desa lainnya sehingga sampah di TPA Tanjungrejo semakin berkurang.
"Untuk masalah anggaran, kami kemarin sudah musyawarah ke teman-teman fraksi dan komisi kalau memungkinkan dalam APBD tidak mencukupi kita alirkan ke dana Aspirasi Dewan" tandasnya. (AD)