Clickindonesiainfo.id /Pekanbaru - Menyikapi tunda bayar yang berlangsung cukup lama dan belum selesai pembayarannya ataupun pelunasannya, Gerakan Mahasiswa Masyarakat Pemantau Riau (Gemmpar) mengadakan konferensi pers di Wareh Kupie, jalan Arifin Ahmad Pekanbaru, Senin (23/12/2024).
Dalam konferensi pers tersebut, Erlangga selaku ketua Gempar mengatakan bahwa tunda bayar yang sudah bertahun-tahun dari perusahaan atau pelaku usaha setiap kegiatan OPD di Kota Pekanbaru yang menjadi rekanan atau kerjasamanya.
Dimana perusahan atau pelaku usaha tersebut rata-rata pengusaha lokal dan pelaku usaha kecil yang sangat mengharapkan kerjasama untuk mendapatkan keuntungan dari setiap kegiatan atau kerjasamanya dengan Pemerintah.
"Tapi disinilah mirisnya, dimana, ketika pelaku usaha menanyakan pembayaran atau pelunasannya kepada Pemerintah, selalu tidak ada dengan alasan anggaran defisit, Tetapi, saat OTT KPK kemarin, terbukti ada anggaran Pemko yang dikorupsi dan diamankan oleh KPK 6,8 milyar,"ucap Erlangga.
Menurut nya atas kejadian tersebut, Kota Pekanbaru ada uangnya, bayarkan lah tunda bayar tersebut, sehingga pelaku usaha atau kontraktor yang menjadi rekanan Pemerintah Kota Pekanbaru dapat hidup dan sejahtera karyawan.
"Kita akan mengultimatum dalam waktu dekat, serta akan melakukan aksi unjuk rasa ke DPRD Kota Pekanbaru sebagai wakil rakyat,"tegasnya.
Dirinya mendapat aduan terkait pembangunan bak sampah di pasar Pagi Arengka yang sampai sekarang masih tunda bayar pelunasannya, padahal tempat tersebut masih dipergunakan DLHK untuk menampung sampah dari aktifitas pasar dan masyarakat sekitar pasar.
"Masih banyak lagi tunda bayar lainnya yang belum dibayarkan atau diselesaikan oleh Pemko Pekanbaru, sehingga dapat membunuh pelaku usaha lokal dan kecil,"jelasnya.
Pihaknya akan membuka Hot Line Pengaduan bagi pelaku usaha atau kontraktor dari rekanan kerjasama Pemko Pekanbaru yang mengalami tunda bayar belum selesai sampai sekarang. (Adek Ciput/Widiya).