Iklan VIP

Redaksi
Minggu, 15 Desember 2024, 14:44 WIB
Last Updated 2024-12-15T07:47:05Z
BromoHari IniJatimNataru 2024PasuruanWisatawan

Gegara Tiket Mahal, Wisatawan Enggan ke Bromo Jelang Nataru. Pelaku Usaha Menjerit !!

Foto : Cafe dan tempat penginapan Transit di Desa Beledono, Kecamatan Tosari milik Anis Rizky Wahani masih bertahan 





Pasuruan, Clickindonesiainfo.id
Tinggi harga tiket masuk ke obyek wisata Gunung Bromo, jadi salah satu penyebab sepi pengunjung wisatawan jelang liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Imbasnya, omzet para pelaku usaha diwisata tersebut anjlok.

Anis Rizky Wahani salah satu pelaku usaha penginapan Transit dan cafe di Desa Baledono, Kecamatan Tosari mengungkapkan, sepinya kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo karena naiknya harga tiket masuk. 

"Hari biasa bagi wisatawan lokal biasanya hanya Rp 29 ribu naik menjadi Rp 54 ribu. Ada ke naikan Rp 25 ribu. Sedangkan untuk hari weekend Rp 34 ribu kini naik menjadi Rp 79 ribu," ungkap Anis, Minggu (15/12/2024). 

Selain itu, lanjut dia, wisatawan lokal masuk lewat Tosari terpaksa keluarkan kocek lagi Rp 5 ribu per orang. Untuk wisatawan mancanegara membayar tiket masuk Rp 255 ribu yang sebelumnya hanya Rp 220 ribu. Kini naik menjadi Rp 310 ribu. Naiknya, harga tiket masuk, obyek wisata Gunung Bromo jadi sepi pengunjung. 

"Kalau seperti ini dampaknya ke para pelaku usaha. Omzetnya jadi menurun," imbuhnya. 

Libur panjang Nataru sebelumnya tidak seperti ini. Wisatawan yang berkunjung di Gunung Bromo bludak dengan harga tiket normal. Tapi, sekarang sepi mampring. "Banyak pelaku usaha gulung tikar dengan menjual usaha lantaran sepinya pengunjung wisata Bromo. Peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk mencarikan solusi," harapannya. (Jack)