SURABAYA, Clickindonesiainfo.id - Laboratorium Digital Marine Operation and Maintenance (DMOM), Teknik Sistem Perkapalan ITS terus membuktikan komitmennya dalam menjembatani dunia akademik dengan kebutuhan industri.
DMOM ITS bekerja sama dengan PT Aneka Patra Integritas (PT. API) menyelenggarakan pelatihan bersertifikat untuk mahasiswa dengan topik Operasional dan Perawatan pada Instalasi Maritim yang secara khusus membahas Asset Integrity Management System (AIMS). Kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan perusahaan yang berkompeten di bidang integritas aset.
Pelatihan ini diikuti oleh 30 mahasiswa yang terseleksi dari universitas ITS, PPNS dan UMSIDA. Peserta memiliki latar belakang program studi teknik yang berhubungan dengan integritas aset, seperti Teknik Kelautan, Teknik Sistem Perkapalan, Teknik Perkapalan, Teknik Material, Perpipaan, Teknik Mesin dll. Menghadirkan D.G.S Prayoga sebagai praktisi di bidang Asset Integrity & RBI Engineer dari PT. API sebagai trainer, kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, Sabtu-Minggu, (16-17/11/2024).
“Pelatihan ini diharapkan bisa memotivasi mahasiswa untuk mengangkat AIMS sebagai topik tugas akhir mereka,” jelas pria yang akrab dipanggil Prayoga.
Ia juga menekankan, pentingnya mahasiswa memahami hubungan antara teori yang diajarkan di kampus dan aplikasinya di lapangan, sehingga mereka memiliki bekal untuk bersaing di dunia kerja.
Kepala Lab DMOM ITS, Dr. Nurhadi Siswantoro, S.T., M.T. menjelaskan, kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana kampus dan industri dapat bersinergi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Selain memberikan manfaat langsung kepada mahasiswa, program ini juga mempererat hubungan antara ITS dan mitra industrinya, menciptakan ekosistem pendidikan yang dinamis dan relevan dengan kebutuhan zaman.
“Lab DMOM ITS terus berkomitmen menghadirkan program-program inovatif dan kolaboratif yang mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa. Melalui kerja sama ini, diharapkan mahasiswa memiliki knowledge dan siap menghadapi tantangan dunia kerja,” tutup Nurhadi. (ari)