Iklan VIP

Redaksi
Jumat, 29 November 2024, 00:57 WIB
Last Updated 2024-11-28T17:58:09Z

Dosen Unesa Latih Kewirausahaan Syariah bagi Santripreneur Ponpes Putri Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang

Foto : Giat PKM Dosen Unesa menggelar kewirausahaan syariah bagi santripreneur putri Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang


JOMBANG, Clickindonesiainfo.id - Program pengabdian kepada masyarakat (PKM) Dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang diketuai Dr. Sri Abidah Suryaningsih, S.Ag., M.Pd., beranggotakan; Dr. Khusnul Fikriyah, S.E., M.SEI., Dr. Sjafiatul Mardliyah, S.Sos., M.A., dan Fitriah Dwi Susilowati, S.Sos., M.SM., serta dibantu mahasiswa Erfaniah Putri Wakhidah.

Pelaksanaan PKM dengan judul “Pendampingan Kewirausahaan Syariah pada Santri PP Denanyar Jombang” dilaksanakan pada Senin, (19/7/2024) di asrama putri Nur Khadijah 3. Kegiatan PKM dilaksanakan sehari dengan metode workshop.

Sesuai arahan dari pengasuh Pondok Pesantren dan mempertimbangkan kesiapan santri, maka dipilihlah  santri yang akan mengikuti pelatihan sebanyak 33 Santri dengan kriteria santri senior (kelas XII SMA dan beberapa mahasiswa), harapannya para santri akan dibekali ilmu terkait bagaimana praktik menjadi entrepreneur.

“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan santri dalam kewirausahaan syariah. Melalui pelatihan dan pendampingan, santri diberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip kewirausahaan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam,” ucap Abidah lewat keterangan tertulisnya. Kamis, (28/11/2024).

Hasil evaluasi, lanjut Abidah, menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan motivasi santri untuk menjadi santripreneur. Program ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal dan mendorong santri untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dalam praktik bisnis mereka.

“Pentingnya kewirausahaan syariah di kalangan santri. Ditekankan bahwa, pengembangan santripreneur dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, terutama di lingkungan pondok pesantren. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pendampingan dan pelatihan kewirausahaan kepada santri agar mereka dapat mengembangkan usaha yang sesuai dengan prinsip syariah,” sambungnya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pendekatan kualitatif. Tim melakukan pelatihan dan pendampingan langsung kepada santri, serta mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan kuesioner. Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan santri dalam menjalankan usaha berbasis syariah

“Hasil dari pelatihan dan pendampingan ini mencakup peningkatan pemahaman santri tentang konsep kewirausahaan syariah, serta kemampuan mereka dalam merencanakan dan menjalankan usaha. Selain itu, terdapat peningkatan dalam sikap positif terhadap kewirausahaan di kalangan santri,” tambahnya.

Hasil penelitian menunjukkan, adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan santri dalam bidang kewirausahaan syariah. Santri yang terlibat dalam program ini menunjukkan minat yang tinggi untuk memulai usaha dan menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam praktik bisnis mereka.

Laporan ini menegaskan bahwa, pendampingan kewirausahaan syariah efektif dalam mencetak santripreneur. Program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan bisnis santri, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal. Diharapkan, kegiatan ini dapat berlanjut dan diperluas untuk menjangkau lebih banyak santri di pondok pesantren lainnya.

“Kami mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proyek ini, termasuk para mentor, peserta, dan lembaga pendukung. Kami mengakui kontribusi dan dukungan mereka dalam menyukseskan program ini,” tutur Abidah.

Laporan ini merujuk pada berbagai sumber untuk mendukung temuan mengenai kewirausahaan syariah di kalangan santri. Bagian metodologi menjelaskan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang digunakan, termasuk pelatihan langsung dan pengumpulan data melalui wawancara dan kuesioner.

“Terakhir, hasil penelitian kami di Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang menunjukkan, peningkatan signifikan dalam keterampilan kewirausahaan santri dan motivasi mereka untuk terlibat dalam kegiatan bisnis yang berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi mereka,” tutup Abidah. (ari)