Foto : Kepala Dinas Perikanan Kota Pasuruan Mualif Arif. |
Pasuruan, Clickindonesiainfo.id - Kepala Dinas Perikanan Kota Pasuruan, Mualif Arif, bersama dengan Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Staf, Penyuluhan Perikanan, dan pelaku UMKM yang tergabung dalam Komunitas Jelak Joyo Food (JJF), serta Akademisi, NGO, dan awak media, berkumpul dalam sebuah pertemuan penting di Aula Kantor Dinas Perikanan yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda, Kelurahan Blandongan, pada hari Rabu, 6 November.
Pertemuan ini diadakan untuk membahas langkah-langkah strategis dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat, khususnya anak-anak, mengenai potensi besar yang dimiliki oleh sektor perikanan.Ketertarikan yang besar dari berbagai sekolah di Kota Pasuruan untuk mengenalkan siswa dengan konsep perikanan menjadi latar belakang motivasi pertemuan ini.
Hal ini sejalan dengan upaya untuk memberikan edukasi yang menyeluruh kepada anak-anak tentang berbagai jenis ikan, teknik budi daya yang ramah lingkungan, serta proses pengolahan ikan yang sehat dan bergizi. Lebih dari sekadar pengetahuan, edukasi ini juga mengandung pesan mengenai manfaat kesehatan dari ikan, yang dikenal kaya akan Vitamin Omega 3 dan 6, sehingga bisa berkontribusi pada peningkatan kecerdasan otak anak.
Program FEDUFISS (Fun Edufish for Indonesian Smart Student) dirancang sebagai solusi untuk mencapai tujuan ini. Selain itu, inisiatif GEMARIKAN (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) diharapkan dapat mengantisipasi perubahan pola makan di kalangan generasi muda yang terintegrasi dalam kawasan inovatif FISH EDU PARK, yang diresmikan pada 16 Agustus 2024 oleh Wakil Walikota Pasuruan, Adi Wibowo.
Dengan pendekatan yang menyenangkan, program ini menyasar siswa dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA, sehingga mencakup seluruh jenjang pendidikan formal.Kaitan antara urban farming dengan Dinas Perikanan semakin ditekankan, seiring dengan program pemerintah pusat yang mendorong gerakan memasyarakatkan makan ikan.
Target utama dari program ini adalah untuk meningkatkan produksi ikan, dan pencapaian luar biasa Kota Pasuruan dalam Angka Konsumsi Ikan (AKI) menunjukkan bahwa kota ini telah melampaui target konsumsi yang ditetapkan baik di tingkat provinsi maupun nasional. Dengan pencapaian sebanyak 59 kilogram per kapita per tahun, Kota Pasuruan menempatkan dirinya di atas provinsi Jawa Timur yang mencapai 51 kilogram dan nasional 54 kilogram.
Namun, Mualif Arif mengungkapkan rasa ketidakpuasannya terhadap hasil tersebut, terutama setelah melakukan survei terhadap anak-anak dari PAUD dan TK yang berkunjung ke kantor untuk program Fish Education. Hasil survei menunjukkan bahwa sekitar 60 persen dari peserta didik tersebut tidak menyukai konsumsi ikan, dengan alasan ikan memiliki bau amis dan banyak duri.
"Saya tidak puas dengan hasil itu karena dalam survei kami dari anak-anak PAUD maupun TK yang hadir di kantor kami saat melakukan Fish education, ternyata banyak yang tidak suka makan ikan. Dari peserta didik yang hadir, 60 persen yang tidak suka mengkonsumsi ikan. Mereka beralasan karena ikan baunya amis dan banyak durinya. Dan dari hasil survei kami menyimpulkan yang suka mengkonsumsi ikan adalah usia dewasa," Ungkap Kadis Perikanan
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa ketertarikan terhadap ikan lebih tinggi di kalangan orang dewasa. Oleh karena itu, Dinas Perikanan berkomitmen untuk mensosialisasikan dan mengkampanyekan gerakan gemar makan ikan sejak usia dini, untuk mengubah pandangan anak-anak tentang ikan sebagai sumber makanan yang sehat dan lezat.
"Maka dari itu kita berupaya mensosialisasikan dan mengkampanyekan gerakan gemar makan ikan sejak usia dini," Kata Kadis di hadapan Awak Media ini
Kepala Dinas Perikanan juga menambahkan bahwa program Fun Edu Fish dirancang khusus sebagai bentuk pembelajaran di luar sekolah yang menyenangkan, yang tidak hanya mendidik tetapi juga merangsang kreativitas peserta didik. Dengan penekanan pada pengalaman belajar yang interaktif, Dinas Perikanan Kota Pasuruan menawarkan kesempatan bagi siswa-siswi dari PAUD hingga SMA untuk berpartisipasi dalam kelas luar ruangan (outing class) tanpa dipungut biaya.
Kawasan ini diharapkan menjadi destinasi pilihan untuk pembelajaran di luar kelas.Kesempatan ini tidak hanya terbuka untuk pelajar, tetapi juga untuk masyarakat umum yang ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang budi daya ikan serta pengolahan produk perikanan menjadi berbagai bentuk makanan yang menarik.
Melalui inovasi ini, Dinas Perikanan bertujuan agar masyarakat memahami pentingnya mengkonsumsi ikan demi kesehatan dan kecerdasan, serta mendorong kemandirian dan kewirausahaan di bidang perikanan yang dapat meningkatkan perekonomian lokal.
Dinas Perikanan ingin berkontribusi pada dunia pendidikan, dengan pendidikan yang berkualitas, dengan metode pembelajaran langsung kelapangan
Dalam upayanya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Dinas Perikanan berkomitmen untuk mengintegrasikan pengalaman praktis ke dalam kurikulum pendidikan. Dengan mengadopsi metode pembelajaran langsung di lapangan, siswa tidak hanya akan belajar tentang teori di balik budidaya ikan dan pengolahan hasil laut, tetapi juga akan terlibat langsung dalam prosesnya. Melalui program kunjungan ke lokasi budidaya ikan, siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang ekosistem perairan, teknik pemeliharaan yang berkelanjutan, dan inovasi terkini dalam pengolahan makanan berbasis ikan.
Di samping itu, pendekatan ini akan memperkuat keterikatan antara dunia pendidikan dan industri perikanan. Dengan memberikan wawasan langsung mengenai tantangan dan peluang yang ada di lapangan, Dinas Perikanan berharap dapat membekali generasi muda dengan keterampilan praktis dan pengetahuan yang relevan yang akan mereka butuhkan di dunia kerja suatu hari nanti. Bahkan, para siswa juga akan diajarkan mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, sehingga mereka menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan berwawasan lingkungan di masa depan.
Dengan inisiatif ini, Dinas Perikanan tidak hanya berfokus pada peningkatan aspektif akademis, tetapi juga pada pengembangan karakter dan sikap positif terhadap industri perikanan. Diharapkan program ini akan mendorong lebih banyak individu untuk berkarir di sektor perikanan, yang pada gilirannya, akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal dan penyediaan pangan yang berkelanjutan. Melalui usaha bersama antara institusi pendidikan dan Dinas Perikanan, kita dapat membangun masa depan yang lebih cerah dan produktif bagi masyarakat, di mana pengetahuan dan keterampilan dapat dipraktikkan secara langsung untuk menghasilkan dampak yang positif.(Fjr/Jack)