PEKANBARU- clickindonesiainfo.id Pasangan calon (paslon) Herman - Yuliantini jauh mengungguli lawan-lawannya dalam survei Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Indragiri Hilir (Inhil) yang dilaksanakan lembaga survei *VOXinstitute*. Elektabilitas pasangan Herman - Yuliantini mencapai 52 persen.
Dalam keterangannya kepada wartawan di Pekanbaru, Kamis (17/10/2024), Direktur Eksekutif *VOXinstitute* Fendri Jaswir bersama Direktur Riset Albion Zikra mengungkapkan elektabilitas paslon Feriyandi - Dani M. Nursalam hanya 14,8 persen, berimbang dengan paslon Suhaidi - Syamsudin Uti 14 persen. Pasangan Mimi Lutmila - Sufian lebih kecil yakni 1,8 persen.
Meskipun demikian, menurut Fendri, masih ada 17,5 persen lagi pemilih yang tidak mau menjawab. ''Peluang untuk menambah suara masih ada, baik pemilih yang belum menjawab maupun dari pemilih yang masih mungkin berubah dan ragu-ragu. Waktu masih ada 40 hari,'' ujarnya.
Dikatakan, elektabilitas Herman juga tinggi untuk Top of Mind yakni mencapai 49,5 persen, disusul Feriyandi 11,5 persen, Suhaidi 8 persen dan Mimi Lutmila 0,8 persen. Untuk calon wakil bupati, Top of Mind-nya Yuliantini 36 persen, Syamsudin Uti 11,8 persen, Dani Nursalam 9 persen dan Sufian 1,5 persen.
Direktur Riset *VOXinstitute*, Albion Zikra menjelaskan survei dilakukan 2-16 Oktober 2024. Populasi adalah penduduk Inhil di 20 kecamatan dengan kriteria usia 17 tahun atau sudah menikah, KTP Inhil dan bukan anggota TNI/Polri.
Survei dilakukan dengan metode multi 'Stage Random Sampling' dengan 400 sampel yang tersebar di 20 kecamatan, 40 desa/kelurahan dan 80 RT. Margin of Error berkisar 5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
''Data dikumpulkan dengan teknik wawancara tatap muka dengan responden dan pertanyaan berdasarkan kuisner yang telah ditetapkan,'' ujar Albion.
Albion menjelaskan paslon Herman - Yuliantini menguasai hampir semua kecamatan dari 20 kecamatan di Inhil. Jika pasangan ini bisa mempertahankan kondisi sekarang, peluang untuk menang cukup besar.
Elektabilitas parpol : Golkar 28,8 persen, PKB 13,8 persen, Gerindra 10,5 persen, PDIP 7,5 persen, PKS 6,8 persen dan Demokrat 6,5 persen. Selebihnya dibawah 5 persen.
Yang menarik dari survei ini, kata Albion, masih ada 22,8 persen pemilih yang tidak tahu akan ada Pilkada Serentak 27 November nanti. Meski demikian, minat mereka untuk mencoblos tinggi yakni 98,3 persen.
Hasil survei menunjukkan masalah utama dan mendesak yang dirasakan masyarakat adalah bahan pokok mahal, kondisi jalan dan jembatan buruk dan sulitnya mencari pekerjaan. Persoalan pokok yang harus menjadi perhatian pemerintah adalah harga bahan pokok yang makin tinggi, pengangguran, infrastruktur jalan dan jembatan, serta tingkat kemiskinan. (Man)