Iklan VIP

Redaksi
Jumat, 16 Agustus 2024, 13:34 WIB
Last Updated 2024-08-16T06:34:59Z

Kasat Resnarkoba, Kompol SN dan Anggota Diperiksa Propam Polda Kepri

Batam - Propam Polda Kepulauan Riau tengah melakukan penyelidikan intensif terkait dugaan keterlibatan sejumlah anggota Polresta Barelang dalam kasus narkotika. Kasus ini mencuat setelah hilangnya barang bukti berupa sabu seberat 1 kilogram yang seharusnya dirilis kepada publik. Jumat (16/8/2024) 


Menurut sumber yang dapat dipercaya, sembilan anggota kepolisian bersama dengan Kasat Narkoba Polresta Barelang, Kompol SN, saat ini berada dalam pengawasan Propam untuk menjalani serangkaian pemeriksaan. Di antara mereka yang diperiksa adalah Iptu SS, Ipda F, dan beberapa bintara lainnya.


Kasus ini bermula ketika satuan narkoba Polresta Barelang bersiap merilis barang bukti puluhan kilogram sabu. Namun, saat pengecekan akhir, ditemukan bahwa satu kilogram barang bukti tersebut hilang. Kejadian ini segera menarik perhatian pihak berwenang dan memicu penyelidikan mendalam.


Sementara itu, Polda Kepri berhasil menangkap bandar sabu berinisial A, yang disebut-sebut memiliki kaitan erat dengan peristiwa hilangnya barang bukti tersebut. Penangkapan ini menjadi titik awal bagi Propam Polda Kepri untuk memeriksa Kasat Narkoba dan anggotanya.


Terpisah, Saat dimintai tanggapan terkait isu tersebut, Aktivis Sosial dan Pemerhati Kebijakan Publik Kota Batam, Rico Yuliansyah menyatakan keprihatinan atas kabar yang beredar.


"Kita sangat prihatin mendengar kabar tersebut. Karena Polri itu memiliki 3 peran utama dalam masyarakat yaitu: 1. Sebagai law and order, 2. Sebagai fighting crimes, dan 3. Sebagai Pelindung, Pengayom dan Pelayanan Masyarakat." Ungkapnya, Jum'at (16-08-24) siang.


"Kalau sudah oknum polisi yang terlibat, ini benar benar sudah sangat mencoreng nama baik institusi kepolisian. Namun, mudah-mudahan isu tersebut tidak benar. Jika benar, sudah seharusnya oknum tersebut dipecat secara tidak hormat," Tambahnya.


Hingga berita ini diturunkan, Kabid Humas Polda Kepri belum memberikan pernyataan resmi terkait perkembangan kasus ini. Masyarakat berharap penanganan yang cepat dan transparan agar kepercayaan terhadap penegakan hukum dapat terjaga.


Kasus ini tidak hanya mengungkapkan tantangan dalam upaya pemberantasan narkotika di Batam tetapi juga menekankan pentingnya integritas dan profesionalisme di tubuh kepolisian. Proses pemeriksaan yang sedang berlangsung diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menegakkan keadilan dan memberantas jaringan narkotika di wilayah ini.(***/Tim)