Iklan VIP

Redaksi
Selasa, 16 Juli 2024, 08:21 WIB
Last Updated 2024-07-16T01:21:36Z
AsyuroDesaJatimManikPasuruanSosial Kepala Desa

Peringatan Hari Asyuro di Desa Manikrejo, Sebuah Tradisi Sakral dan Kepedulian Sosial



Pasuruan, Clickindonesiainfo.id - Setiap tahun, pada hari kesepuluh bulan Muharram, dikenal sebagai Hari Asyuro, Desa Manikrejo menggelar sebuah tradisi sakral yang telah berlangsung sejak M. Nur Kholis menjabat sebagai Kepala Desa. Tradisi ini tidak hanya merupakan bentuk peringatan agama tetapi juga sebagai ajang sosial yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Acara yang dimulai dari inisiatif Kepala Desa, M. Nur Kholis, pada tahun 2017, berkembang menjadi salah satu event tahunan yang paling ditunggu di Manikrejo. Berawal dari keinginan untuk memuliakan anak yatim piatu, acara ini berkembang pesat dengan keterlibatan aktif dari para donatur dan warga desa yang semakin antusias setiap tahunnya.

Pawai obor, sebagai rangkaian utama acara, start dari garasi travel Pandawa di dusun Buaran, melintasi desa, hingga berakhir di balai desa Manikrejo. Pawai ini diikuti oleh murid dan santri dari berbagai lembaga pendidikan di desa, simbolisasi dari cahaya penerang dalam kegelapan, mengajak semua untuk berbagi kasih dan harapan.

Santunan kepada 13 anak yatim piatu menjadi puncak dan momen paling emosional dari seluruh rangkaian. Kepala Desa bersama istri, perangkat desa, dan para donatur, turut serta dalam prosesi ini, secara langsung memberikan santunan dan kasih sayang yang mendalam kepada para anak yatim piatu yang hadir.

"Daripada harus mencari anak yatim di tempat lain, kami berusaha mengkordinir mereka," jelasnya saat memberikan sambutan singkat. 

Keberhasilan acara ini tidak terlepas dari peran serta Kepala Desa M. Nur Kholis, perangkat desa, dan generositas para donatur yang berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi anak yatim piatu. Inisiatif ini diakui sebagai wujud nyata kepedulian sosial dan budaya gotong royong yang masih kuat dalam masyarakat.

Untuk menambah kemeriahan, acara dimeriahkan dengan atraksi drumband Al Mubarok dan pencak silat dari perguruan Hasbuna Pagar Nusa Manikrejo. Hiburan ini tidak hanya sebagai sarana hiburan tetapi juga memperkenalkan seni budaya lokal kepada generasi muda.

Raut bahagia terpancar dari wajah para anak yatim yang mendapatkan santunan, sementara beberapa warga tidak bisa menyembunyikan rasa terharu mereka. Acara ini berhasil memperkuat solidaritas sosial dalam komunitas, menunjukkan bahwa kepedulian dan kebahagiaan bisa berjalan bersama.

Tradisi tahunan peringatan Hari Asyuro di Manikrejo lebih dari sekedar rangkaian kegiatan. Ini adalah manifestasi dari nilai-nilai humanis yang mengajarkan pentingnya berbagi, memuliakan yang lemah, dan menjaga kebersamaan dalam masyarakat. Kepemimpinan M. Nur Kholis telah berhasil memberikan wadah bagi komunitas untuk bersama-sama berkontribusi pada pembangunan sosial yang inklusif dan berkeadilan.(Jack/rjk)