Malang, Clickindonesiainfo.id - Peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia dilakukan untuk menyerukan kesadaran kepada masyarakat global untuk mengambil tindakan positif terhadap perlindungan alam dan planet bumi. Namun hingga kini krisis lingkungan hidup masih menjadi tantangan besar bagi dunia.
Direktur Eksekutif Program Lingkungan PBB Inger Andersen, yang berada di Riyadh, Arab Saudi, untuk menghadiri perayaan tersebut.
Di situs media sosial X (sebelumnya Twitter), Andersen mengatakan memulihkan lanskap yang rusak dapat membantu melawan perubahan iklim, meningkatkan keanekaragaman hayati, dan meningkatkan kesehatan manusia.
Sebagaimana tema dari UNEP,untuk Hari Lingkungan Hidup tahun 2024 difokuskan pada kegiatan pemulihan lahan,pengendalian desertifikasi,dan ketahanan terhadap kekeringan. Presiden G20 telah menghasilkan adopsi Global Land Restoation Initiative yang sangat penting mengingat bahwa dunia menghadapi TRIPLE PLANETARY CRISIS yang semakin intens yakni krisis perubahan iklim,krisis kerusakan alam dan kehilangan biodiversitas,serta krisis polusi dan limbah.
Dan dikutip dari situs resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan Prof.Dr.Ir.Siti Nurbaya,MSc. dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024 menjadi moment penting untuk terus menumbuhkan,meningkatkan kesadaran dan kepedulian secara konsisten dalam upaya memperbaiki linghlkungan secara berkelanjutan.
Dan dihari yang sama(5 Juni 2024) ormas forum masyarakat pranata praja nusantara sebagai bagian dari masyarakat berbudaya berbangsa bernegara dan ber tanah air Indonesia bersama Perum. Perhutani yang diwakili Kesatuan Pemangkuan Hutan Malang, Pemangku Pesantren Rakyat Kita Batu,Pondok Mburi Wong Bodho Gresik dan Passer Indonesia, dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup di areal sumber mata air klemuk, songgoriti- Songgokerto -Kota Batu dengan menandai dimulainya SPUNCAK BATU (sejuta pohon untuk catchment area kota batu di sekitar 16 titik sumber air dan daerah tangkapan air dikota batu,BKPH Pujon KPH Malang) dan diadakan Diklat Pelestarian Air dan Lingkungan dengan tema Membangun kesadaran etika sosial,kesadaran hukum atas penggunaan dan pemanfaatan sumber air dan catchment area di Kota Batu bersama Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Adiwiyata se Kota Batu.
Dalam kesempatan tersebut diresmikan Program DMN FPN - SPUNCAK BATU dan Penandatangan Prasasti Songgoriti oleh Dandim 0818 Malang-Batu Letkol. Inf. Yuda Sancoyo,dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan positif dan patut untuk terus dilakukan secara berkelanjutan sekaligus dalam pesannya kegiatan ini jangan hanya berdasarkan yang terlihat,terdengar saja tetapi harus didasarkan dengan hati dan jiwa yang tulus dan iklas sehingga bisa dirasakan oleh semua kalangan masyarakat nilai kemanfaatannya,pungkasnya. Kemudian dilanjutkan penanaman tanaman durian sebagai dimulainya SPUNCAK BATU.
Dalam kesempatan itu juga Wakil Bupati Kabupaten Malang Drs. H.Didik Gatot Subroto,SH.MH. menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat perlu dilanjutkan untuk tetap menjaga keseimbangan alam dan bermanfaat bagi ketersediaan air masyarakat kota Batu secara keseluruhan.
Kegiatan agenda ini dihadiri Dandim 0818 Kab.Malang-Batu, Wakil Bupati Kabupaten Malang, Direktur dan Pimpinan Yayasan Sekola Konang Indonesia,Pendiri dan Pengasuh Pondok Mburi Wong Bodho,BPPH PP Malang,PT.MKA, Danramil Batu,Passer PC Lamongan,Dewan Pengawas Passer Indonesia,Pabung Kota Batu 0818,Kasat Intel Polres Kota Batu,Kanit Binmas Polsek Batu,Adm Perhutani beserta Jajaran,Ketua LMPI Kabupaten Pasuruan,Ketua Umum HMI Korkom UMM,UPN Veteran Jatim,Tokoh Masyarakat Songgoriti Beserta Kepala Sekolah dan Guru SDN Mojorejo 01,SDN Mojorejo 02,MTsn Batu, MAN Batu, SDN Tlekung 01,SDN Junrejo 01,SMAN 2 Batu, SMPN 3 Batu, SDN Songgokerto 03,SDN Sumbergondo 02, SDN Dadaprejo 01.(fjr)