Jacob Ereste :
Memang kebutuhan rohani manusia meliputi berbagai aspek terkait kejiwaan atau batin manusia. Mulai dari kebutuhan spiritual, emosional dan berbagai hal yang berkaitan dengan batin dan jiwa. Maka itu kebutuhan rohani akan menyempurnakan kebutuhan raga manusia agar tidak kosong, tak mempunyai ruh yang melengkapi nilai-nilai kesempurnaan manusia. Kesempurnaan rohani manusia itu memang akan lengkap -- paripurna -- oleh semua hal yang yang bersifat spiritual.
Karena itu, oleh raga tidak cukup bila tidak disertai dengan oleh jiwa atau olah batin yang dominan luput mendapat perhatian dari kebanyakan orang. Sehingga pengembaraan terjauh dianggap cukup sebatas intelektual semata. Akibatnya, daya nalar menjadi rentan terjebak dalam hal-hal yang duniawi, jauh meninggalkan dimensi rohani yang berbasis pada etika, moral dan akhlak manusia yang dianugerahkan oleh Tuhan.
Itulah sebabnya naluri manusia terhadap hal-hal yang bersifat duniawi semakin liar bertumbuh dan berkembang menerabas etika, moral dan akhlak mulia manusia. Sehingga sikap culas, korup, curang, munafik, hipokrit dan khianat -- tidak hanya terhadap janji sesama manusia -- tapi kepatuhan serta sikap yang taat kepada ajaran dan tuntunan agama dari langit jadi gampang dan mudah diabaikan.
Karena itu olah dan laku spiritual untuk mendekatkan diri kepada Tuhan menjadi pilihan terbaik untuk dilakukan dalam kondisi dan situasi manusia pada era milenial yang semakin mempertuhankan segala bentuk kemewahan material -- bukan sesuatu yang bernilai spiritual -- yang terus digerus oleh arus materialisme kapitalistik yang menjadi trend di era milenial sekarang ini. Karena takaran sukses serta keberhasilan adalah sejuah mana dapat mengumpulkan harta kekayaan sebanyak mungkin. Lalu kebahagiaan pun akan dipatok oleh kekayaan yang mampu dihimpun dengan cara apapun.
Begitulah, keyakinan dan kepercayaan baru manusia yang terus bertumbuh, untuk menghalalkan segala cara agar dapat berkuasa dan bisa semakin kaya raya dengan cara apapun yang mengabaikan etika, moral dan akhlak kemanusia yang sepatutnya harus tetap dijaga, agar nilai-nilai kemuliaan manusia sebagai khalifatullah di muka bumi dapat memberi cahaya di langit. Begitulah laku spiritual sebagai upaya menjaga cahaya langit agar tetap bersinar dan berseri, memberi keindahan hidup bagi manusia sebelum akhirnya kelak ditelan bumi.
Menteng, 31 Mei 2024
