Iklan VIP

Redaksi
Kamis, 20 Juni 2024, 14:08 WIB
Last Updated 2024-06-20T07:09:24Z

Berniat Kuasai Harta Majikan, Polisi Bekuk Sopir Pembunuh Pensiun BUMN di Pekanbaru





Pekanbaru, Clickindonesiainfo.id - Berniat kuasai harta majikan, seorang pria bernama Raka (35) sopir pribadi ini, tega membunuh majikannya Saiwan (68) di Perumahan Manggala Jalan Bunga Inem Kelurahan Sialang Munggu Kecamatan Tuah Madani, Pekanbaru, Riau pada Rabu (29/05/2024) lalu.

Korban Saiwan (68) diketahui, seorang pensiunan PTPN V Pekanbaru, yang ditemukan tewas bersimbah darah di lantai rumahnya dengan luka memar di bagian belakang kepalanya, akibat hantaman asbak rokok yang terbuat dari kaca.


Waka Polresta Pekanbaru AKBP Henky Poerwanto mengatakan, motif pembunuhan ini, karena pelaku ingin menguasai harta benda milik korban.

"Korban kebetulan tinggal sendirian, istrinya sedang berada di luar kota," terang AKBP Henky Poerwanto di dampingi Kasat Reskrim Kompol Bery Juana Putra dalam konferensi persnya pada Rabu (19/6/2024) sore di Mapolresta Pekanbaru.

AKBP Henky menjelaskan, pelaku menghabisi nyawa korban, dengan cara memukul bagian belakang kepala sebanyak dua kali dengan menggunakan asbak rokok yang terbuat dari kristal kaca saat korban sedang makan.


Setelah korban roboh, akibat hantaman asbak rokok yang terbuat dari kristal kaca, pelaku mencekik dan menutup wajah korban, dengan menggunakan bantal. "Pelaku akan kita jerat dengan pasal 340 KUHP Pembunuhan berencana," sebut AKBP Henky.

Selanjutnya, Kompol Bery Juana Putra menambahkan, pelaku inisial RK ini, merupakan sopir pribadi korban. Dia sudah bekerja dengan korban selama 4 bulan," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Berry Juana Putra.

Menurut Kompol Berry, pelaku sempat kabur dan berpindah tempat selama dua pekan ke Bengkulu, usai pembunuhan. Di Bengkulu, Raka kemudian meninggalkan mobil Suzuki Ertiga milik korban yang dibawanya di titipkan di rumah temannya. Kemudian Ia kabur ke Jakarta.


Karena curiga, teman Raka melapor ke polisi soal mobil yang ditinggalkan itu. Polisi langsung datang menjemput mobilnya dan kembali memburu Raka. Dari Bengkulu, Raka kemudian berpindah tempat ke Subang Jawa Barat. Pelarian Raka terus berlanjut hingga ke Banyuwangi, Jawa Timur.

"Pelaku ini kabur berpindah-pindah tempat dan terakhir ditangkap Tim gabungan Jembalang Satreskrim Polresta Pekanbaru, Jatanras Polda Riau, Polresta Banyuwangi dan Jatanras Polda Jatim di Banyuwangi," ungkap Bery.

Diberitakan sebelumnya, Saiwan ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya yang berada di Perumahan Mandala Garden Kecamatan Tuah Madani, jasad pria itu diketahui pada Rabu (29/5/2024) sekira pukul 19.00 WIB.

Kapolsek Binawidya Kompol Asep Rahmat menyebut bahwa temuan itu pertama kali diketahui oleh anaknya, sebab sudah beberapa hari tidak bisa dihubungi via handphone.

"Anak korban mendatangi rumah karena sudah tidak dapat dihubungi, awalnya rumah tersebut dalam keadaan tertutup dan mobil tidak ada, sehingga korban diperkirakan nya sedang keluar," papar Kompol Asep, Kamis (30/5/2024).

Anak korbanpun pulang ke rumahnya, akan tetapi kecurigaan pun kian menguat lantaran handphone tidak juga bisa dihubungi. Anak korban pun kembali mendatangi rumah tersebut, kemudian memaksa untuk memeriksa ke dalam rumah.

Anaknya kembali dan memeriksa sampai ke dalam rumah melalui pintu samping dan masuk ke dapur, pada saat menghidupkan lampu lalu melihat ada benda di ruang tengah dalam keadaan tertutup selimut," paparnya.

Anak korban tidak berani membongkar tumpukan selimut tersebut, lalu memberitahukan ke pihak RT setempat dan bersama-sama melihat tumpukan tersebut. Benar saja, tumpukan tersebut merupakan jasad korban yang penuh darah.

Di ruangan itu, tampak darah yang membekas di lantai, penampakan itu diyakini akibat korban diseret. Dengan begitu, menguat dugaan bahwa kematian korban yang merupakan pensiunan BUMN itu karena dibunuh.

"Ditemukan ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban dan luka. Seperti kepala, lengan, bibir dan bagian tubuh lainnya. Luka tersebut diakibatkan oleh benda tumpul dan benda tajam," tambahnya.

Sebelum kejadian, urai Kompol Asep, korban memang sempat bersama seseorang. Setelah bersama seseorang tersebut, korban sudah tidak bisa dihubungi kembali.

"Jadi ada seseorang bersama korban sebelum korban ditemukan meninggal dunia. Saat ini, identitas pelaku sudah kami kantongi dan sedang dilakukan pengejaran," tutupnya
Adek ciput(Jack)