Iklan VIP

Redaksi
Rabu, 29 Mei 2024, 21:17 WIB
Last Updated 2024-05-29T14:17:35Z

Belajar Kedermawanan dari Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Tradisi Berbagi dengan Fuqoro yang Sudah Berlangsung 800 Tahun



KOTA BAGHDAD, Clickindonesiainfo.id -Perjalanan muhibah Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa di Baghdad Irak sampai pada keteladanan sosok Sulthonul Auliya Syech Abdul Qadir Jailani r.a.

Di hari kedua berada di Irak, Selasa (28/5/2024), Khofifah berkunjung ke dapur umum Yayasan Al Qadiriyah Syech Abdul Qadir Jailani yang berada se kompleks dengan Masjid, lembaga pendidikan dan makam Syech Abdul Qadir Jailani.

Di dapur umum tersebut, Khofifah diajak oleh Assayyid Assyech Afeefuddin Al Jailani, cicit ke-33 Abdul Qadir Al-Jailani untuk melihat langsung tradisi memberi makan kepada masyarakat dhu'afa dan fuqara. Yang mana kegiatan berbagi ini merupakan tradisi Sulthonul Auliya Syech Abdul Qadir Jailani r.a. dan diteruskan oleh pengikut dan penerus Syech Abdul Qadir Jailani sejak 800 tahun yang lalu sampai hari ini.

“Setiap hari masyarakat boleh ambil makanan bergizi dua kali sehari.  Saya bersyukur ikut mengisi panci dan tempat makan yang dibawa masyarakat untuk diisi,” kata Khofifah. 

Khofifah mengisi panci yang akan dibagikan dengan nasi, kemudian juga dengan lauk daging dan kuah. Semuanya dituang dalam tempat yang berbeda-beda sesuai yang mereka bawa. Bahkan ada yang membawa  semacam tempat bekas tabung cat. Tentu tempat makan yang bersih dan layak. Makanan tersebut dijamin memiliki gizi yang tinggi, berkualitas dan juga higienis. 

Saat mengisi panci, Khofifah secara langsung dipantau oleh Syekh Afeefuddin. Khofifah dipandu langsung untuk menuangkan porsi makanan bergizi yang akan dibagikan pada dhuafa dan fuqoro yang telah panjang mengantre. 

Yang berbeda dengan yang lain, dan membuat Khofifah sempat kaget, porsi sedekah untuk dhu'afa dan fuqara ini ternyata dalam jumlah  dan porsi besar. Jika biasanya di Indonesia sedekah dhu'afa dan fuqara diberikan untuk satu orang per porsi, di sini sedekah diberikan dengan standart  untuk lima hingga enam orang per porsi.

“Porsinya bukan porsi individu tetapi porsi keluarga. Saya yang ikut mengisi disaksikan oleh tim dapur umum serta Syech Afeefuddin Al Jailani diminta agar tambah lagi, tambah lagi, setara untuk 5-6 orang satu porsi,” tegas Khofifah. 

Secara khusus Khofifah bersyukur bahwa hari ini semua rombongan mendapat pembelajaran untuk menguatkan sedekah serta kesholehan sosial. Dari tradisi ini dicontohkan bahwa memberi sedekah makanan dilakukan dengan memberikan makanan terbaik yang bergizi dan berkualitas. Yang tentunya ini sangat bermanfaat bagi mereka yang tak mampu. 

Khofifah menegaskan bahwa teladan Syech Abdul Qadir Al-Jailani r.a benar-benar menerapkan teladan Rasulullah SAW. Bahkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh HR Tirmidzi, menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai manusia, tebarkanlah salam, bagikanlah makanan, dan shalatlah pada waktu malam ketika orang-orang sedang tidur, niscaya kalian pasti masuk surga dengan selamat.”

“Rasulullah menganjurkan kita untuk berbagi makanan pada dhuafa dan fuqoro. Dan ini telah diterapkan oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jailani sejak 800 tahun yang lalu. Semoga keteladanan ini bisa kita terapkan di kehidupan kita sehari-hari,” tegas Khofifah. (Jack)