WONOGIRI –clickindonesiainfo.id Maraknya rentenir Berkedok Koperasi berkeliaran diwilayah timur Wonogiri. Praktek simpan pinjam yang dilakukan para rentenir terasa sangat mencekik leher.
Dari penelusuran awak media dilapangan didapatkan adanya praktek simpan pinjam yang dilakukan oleh bunda Nita Watusoma Slogohimo dan Wati Kenteng Purwantoro. Kedua bos rentenir tersebut mengakui bahwa dirinya menjalankan usaha simpan pinjam dan gadai barang dengan bunga tinggi.
Dikatakan oleh bunda Nita bahwa dirinya mengakui usaha simpan pinjam yang dijalankan memang belum berbadan hukum alias tanpa legalitas, praktek tersebut dijalankan oleh anak buahnya orang yang bisa dipercaya, namun usaha simpan pinjam dan gadai sepeda motor sekarang agak menurun karena banyak saingan, penurunan usaha semenjak adanya pandemi covid19 kemarin, katanya ketika ditemui dirumahnya Watusoma, (18/12).
Lanjutnya, dana yang dikembangkan merupakan dana sendiri bagi warga yang pinjam besaran 500 ribu syaratnya hanya foto copy KTP dan angsuran tiap Minggu sedangkan jika diatas 1 juta jaminanya bisa unit sepeda motor (SPM), kalau unit SPM atas nama sendiri pinjam bisa sampai 2 juta tergantung unitnya, tuturnya.
Sekarang saya mesti berhati-hati semenjak kejadian jaminan sertifikat yang diambil oleh pemiliknya dengan menyuruh orang dari sebuah lembaga dari Pacitan, padahal pinjaman dengan jaminan sertifikat ketika itu sebesar 20 juta dan harus dikembalikan sebesar 25 juta. Karena kami tidak ingin timbul masalah kemudian sertifikat yang dijaminkan tersebut kami berikan dan kembalikan ke pemiliknya meskipun tanpa bunga yang sesuai, ujar bunda Nita didampingi suami dan beberapa orang dirumah tersebut.
Kami juga sangat berhati-hati dalam menggadai jangan sampai unit yang di jaminkan ke saya sepeda motor pinjaman atau SPM yang bermasalah, katanya saat ditemui dirumahnya Watusoma Slogohimo, (18/12).
Sedangkan Wati bos rentenir di Kenteng Purwantoro juga mengakui bahwa usaha yang dijalankan memang tanpa legalitas atau payung hukum, ia menjalankan bisnis rentenir ini lantaran harus menghidupi ke 3 anaknya semenjak suaminya meninggal, ujarnya ketika ditemui dikenteng Purwantoro, (19/12)
Dikatakan oleh Wati bahwa usahanya bukan hanya meminjamkan uang dengan bunga tinggi atau gadai sepeda motor tetapi punya usaha lain berupa warung kelontong di 4 titik, katanya
Usaha bisnis meminjamkan uang modalnya dari temen di Ponorogo, ibarat pinjam 1 juta terima 900 dengan angsuran perminggu 140 ribu kami dapatnya hanya 20 ribu, pungkasnya Wati.
KAPERWIL JATENG
(MUJIHARTONO)