Clickindonesiainfo.id//kepri-Pada masa kegiatan Anggota DPD RI di daerah pemilihan, Ria saptarika melakukan kunjungan ke salah satu workshop pengerajin batik yang ada di kota batam, bertempat di area gedung dinas pariwisata dan kebudayaan kota Batam, pada hari Jumat (15/ 12 / 2023).
Di jumpai oleh awak media, Ria Saptarika menjelaskan bahwa kunjungan nya ke workshop pengerajin batik Pak Long, selain melihat langsung proses pengerjaan batik jenis cap tersebut, juga dalam rangka melakukan fungsi pengawasan DPD RI terhadap pelaksanaan atas UU No. 24 tahun 2019 tentang ekonomi kreatif, terkait fasilitas dan perlindungan terhadap UMKM ekonomi kreatif.
“Kunjungan saya kesini, bertepatan dengan masa reses DPD RI tentunya saya perlu mendapatkan masukan-masukan dari para pelaku UMKM khususnya pengerajin batik yang ada di kota Batam” jelas Ria.
Ria melanjutkan, “Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah lama menjadi tulang punggung dan pilar terpenting dalam perekonomian di Indonesia. UMKM memiliki peran penting dalam menciptakan lapangan kerja, menggerakkan pertumbuhan ekonomi, dan memperbaiki kesejahteraan rakyat.” ujar anggota DPD RI asal Kepri ini yang pada pemilu 2024, kembali mencalonkan diri kembali.
Saat kunjungan tersebut, Ria saptarika di terima oleh pemilik usaha batik Pak long yaitu bapak sugeng, dimana pak suggeng mengucapkan terima kasih atas kunjungan yang di lakukan oleh Anggota DPD RI Ria saptarika di workshop batik nya, dan telah bersedia mendengarkan apa yang menjadi keluhan bagi pengerajin batik di kota Batam.
“Pada kesempatan ini saya juga menyampaikan salam dari teman-teman komunitas Pembatik yang ada di kota Batam, dengan bertemu nya seperti ini apa yang menjadi keinginkan kami bersama sebagai pembatik bisa tersampai kan dan diharapkan bisa menjembatani kepada pemerintah baik pusat maupun daerah terkait permasalahan yang di alami oleh penggerak usaha mikro kecil dan menengah terutama bagi kami para pembatik”, terang nya.
Saat di tanya apa saja yang menjadi permasalahan yang di hadapi oleh pengerajin batik dalam mengembangkan usahanya, Sugeng menjelaskan bahwa permasalahan tersebut diantaranya berupa kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas, sumber daya modal yang kurang dan sulitnya memperoleh (malam) bahan baku membatik, dimana bahan baku yang di pergunakan saat ini harus di datangkan dari Jawa, yang tentunya akan memakan waktu pengiriman yang lama dan biaya transportasi tinggi. Jelasnya.
Dalam kunjungan tersebut, selain mendengarkan penjelasan proses pengerjaan jenis batik cap, Ria Saptarika juga berkesempatan mempraktekan langsung proses pembuatan batik tersebut.(HadiGus)