Iklan VIP

Rabu, 15 November 2023, 12:44 WIB
Last Updated 2023-11-15T05:44:33Z

usut tuntas praktik korupsi pejabat tinggi way kanan


 

clickindonesiainfo.id/Way kanan Lampung
Ketua LP-KPK Provinsi Lampung sangat disayangkan presiden  membantu  provensi lampung untuk benar" sangat pantastis bantuan. Dana inpres 15 ruas. Yg di intruksikan langsung dari nilai 800 miliar salah satunya way kanan Temukan dugaan Praktik Korupsi oleh Pejabat Tinggi Pemerintah way kanan.  Dari 12 km menjadi 8 km dan ketika tim.LP KPK   turun lapangan kondisi. Sangat amboradul dan tidak sesuai harapan.  Maysarakat  mengenai kualitas kuantitas  

1.Ketua LP-KPK Provinsi Lampung Ungkap dugaan Keterlibatan Politisi Ambisius dalam Skandal Korupsi  dalam hal pekerjaan.  Siring pasang. Di kerjakan tidak sesuai harapan.  Masyarakat dan. Sepek dikerjakan asal" lan untuk meraih keuntungan lebih banyak  dan memperksya diri  demi kepentingan politik 

2.Ketua LP-KPK Provinsi Lampung Ahmad Yusuf Mengungkap Dugaan Pengondisian Tak Pantas oleh Pejabat Tinggi  Temukan Bukti Mencengangkan: Pejabat Tinggi Pemerintah Terlibat dalam Penyalahgunaan wewenang. Meminta mengondisian berdalih  kebon karet  dan dinasti

3.ketua LP KPK Ahmad Yusuf Bongkar dugaan  Kejahatan: AR  Meminta Proyek untuk Keuntungan Pribadi dan Politik
Skandal Korupsi di  Temukan Pelanggaran oleh Pejabat Tinggi
Ketua LP-KPK Provinsi Lampung Ahmad Yusuf yang akrab di panggil bang ucup ini menduga ada hal pengondisian tak pantas oleh pejabat tinggi, way kanan ada dugaan pelanggaran jelas" melanggar  udang-undang no 7 tahun 2017 tentang pemilihan  umum udang-udang no 7  tahun  2022 serta udang-udang no 5 tahun 2014 ASN  netralitas selaku ASN  tentang tersebut, dia menemukan bahwa AR,  di sebuah kegiatan  mengutus  (s )  pu  dan (ju)pu ikut bekerja.  Menurut keterangan nara sumber  yang terpercaya  pejabat   pemerintah. Lucunya  oknum. Pejabat tinggi.  Tak pantas  bekerja meminta proyek  ke prusaan  dan menyalahgunaan wewenang dana untuk keuntungan pribadi dan politik. Selain itu, mengiming" kan diduga memanipulasi proyek tertentu untuk  membantu  Jo, politisi supaya jadi dewan way kanan  ambisius dari Partai Umat.

Plotnya semakin kental ketika Ahmad Yusup mendatangi kediaman AR  dan  menemu kan jo  untuk membahas penyalahgunaan dana.dan ingkar kepada (jo) (AR) menjadi agresif lucunya arogan menentang  keras orang"  terutama dua   anggota DPRD way kanan yg ada  di kecamatan gn labuhan   RJL dan RML yang masih aktip  sebagai angota dprd.  bertempatan  terlintas kamera  Ahmad Yusup. Para awak media mempertanyakan berbagai sumber, termasuk siapa saja yang terungkap terlibat dalam pengelolaan proyek konstruksi dana inpres way kanan untuk kepentingan pribadi. Mereka mengaku menekan kepala desa untuk mengerjakan proyek tersebut, yang berujung pada tergusurnya perkebunan karet milik masyarakat setempat.

Investigasi media terus berlanjut, tiga sumber membeberkan kaitan oknum Wakil Bupati AR dan Jo dalam penyelewengan dana proyek pembangunan dana inpres tersebut. Pengungkapan ini mengarah pada korupsi dan kepentingan pribadi yang disamarkan sebagai proyek untuk kepentingan anak nya  AR. Dengan  semakin banyaknya bukti yang memberatkan AR, Ahmad Yusup memulai penyelidikan lebih lanjut dan memastikan LP KPK akan memantau situasi dengan cermat. Namun, cerita berubah secara dramatis ketika proyek konstruksi dana inpres mengungkap pekerjaan yang serampangan, kecurigaan adanya pengurangan cakupan proyek yang disengaja (dari 12 km menjadi 8 km), dan potensi kondisi hasil pengecekan di lapangan.  Sangat minim.  Dikerjakan  terindikasi memang di arah kan korupsi  dari harga yg di terap kan. Kekepala kampung  diduga ada pemangkasan.  

Ketika Ahmad Yusup mempertanyakan motif di balik tindakan tersebut dan keterlibatan oknum tertentu, ketegangan semakin meningkat. Jalinan korupsi, manuver politik,(jo ) tidak terima imibg yg di lontar kan.  (AR )dan keserakahan pribadi semakin terlihat jelas, membuat Ahmad Yusup dan timnya bertekad untuk menegakkan keadilan dan mengungkap kebenaran. 



 (ahmad yusup. Kaperwil  provinsi  Lampung /tim)