Iklan VIP

Redaksi
Selasa, 10 Oktober 2023, 20:59 WIB
Last Updated 2023-10-10T14:00:25Z

Reuni 30 Tahun Angkatan 93, Ini Merupakan Event Silaturahmi Terbesar ITS

Foto : Giat ITS 93 Rockunion di Graha ITS, Sukolilo, Surabaya


SURABAYA, Clickindonesiainfo.id - Untuk pertama kalinya dalam Sejarah ITS, berlangsung acara reuni Angkatan dari seluruh jurusan. Acara bertajuk “Reuni 30 Tahun Angkatan 93 ITS” melibatkan seluruh jurusan dalam satu angkatan yang ada pada saat itu (1993). 

Beberapa dari mereka yang dari luar kota, luar pulau bahkan luar negeri menjadwalkan jauh-jauh haru untuk bisa hadir memeriahkan acara tersebut. Ribuan orang terlibat dalam acara tersebut, yang juga dilaksanakan secara livestreaming guna memberi kesempatan yang tidak bisa hadir secara fisik, menyimak dan mengikuti kegiatan tersebut secara online. 

Acara diawali dengan sambang kampus (home coming) di juruan masing-masing dan kemudian sore harinya berkumpul dan dipusatkan di Graha Sepuluh Nopember ITS Surabaya. Sejak pagi hingga pukul 15.00 WIB. Angkatan 93 ITS melakukan sambang kampus di jurusan masing-masing dengan berbagai acara. 

Ada yang anjangsana ke kawasan jurusan, seminar wawasan industri, temu-kangen dan dialog dengan mahasiswa, serta kumpul bersama melepas kangen dan mengenang kejadian serta kebersamaan di masa kuliah dulu.

Selanjutnya mereka secara bergelombang menuju pelataran parkir Graha Sepuluh Nopember ITS untuk berkumpul jadi satu mengadakan Flashmob  Angkatan 93 ITS. Tepat pukul 16.00 WIB, Sabtu (07/10), flashmob berlangsung meriah. 

Ingatan mereka dibangkitkan kembali 30 tahun yang lalu saat semuanya berkumpul dalam acara Bakti Kampus. Di sinilah diingatkan kembali spirit dan wujud konsep Integralistik Bakti Kampus 1993 (BK 93), bener-benar terwujud. Jinggle dan tagline yang dimunculkan menghipnotis mereka seperti kembali menjadi mahasiswa. 

Lebih heboh lagi saat dilanjutkan dengan devile, dimana setiap jurusan dengan mengibarkan benderanya masing-masing melakukan pawai. Sedianya arak-arakan tersebut akan menuju Bundaran ITS sebagai salah satu ikon wajib yang harus dikunjungi mereka yang pernah tercatat sebagai mahasiswa ITS. 

Namun karena dirasa tidak ingin membikin kemacetan di Jl. Raya ITS, yang bisa berdampak terhadap kenyamanan warga Surabaya yang melewatinya, akhirnya diputuskan untuk putar balik dan menuju finish di depan pintu masuk Graha Sepuluh Nopember ITS. Setelah finish, peserta dipersilahkan untuk rehat, istirahat dan sholat serta persiapan menuju puncak acara.

Reuni 30 tahun Angkatan 93 ITS diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya tiga stanza. Panitia merancang untuk pengumandangan Lagu Indonesia Raya 3 stanza sebagai bentuk penghormatan dan pengingat bahwa dalam lagu itu ada doa dan harapan para founding father dan pejuang pergerakan atas bangsa ini. 

Dengan spirit tersebut, panitia juga berharap bahwa, pengumandangan Indonesia Raya 3 stanza haruslah dibiasakan bahkan diwajibkan dalam acara apapun, selain juga untuk mananamkan rasa nasioalisme dan patriotisme bagi seluruh warga bangsa. 

Dilanjutkan dengan Hymne ITS yang dinyanyikan secara khidmad oleh seluruh peserta, sebagai wujud kecintaan dan bakti mereka pada Ibu yang luhur, almamater ITS. Selesai Hymne ITS disambut dengan pekik “Vivat…!” oleh Radian Jadid (PENS-ITS 93, panitia) yang disambut dengan gegap gempita oleh seluruh peserta “Hidup ITS, Hidup ITS, Hidup ITS!”. Sebuah jargon wajib bagi yang merasa pernah menempuh Pendidikan di ITS.

Ust. Basset, (Asrsitek 93) memimpin doa untuk kelancaran acara serta mengenang dan mendoakan puluhan teman seangkatan yang telah meninggal mendahului mereka semua. Beberapa foto ditayangkan dan menjadi pengingat khususnya teman sejurusan ataupun sepermainan. 

Kolaborasi Angkatan 93 juga berlangsung dengan UKM Tiyang Alit yang mempertemukan 4 diantar 7 pendirinya dengan adik-adik mahasiswa generasi sekarang, serta UKM Paduan Suara Mahasiswa (PSM) ITS. 

Mereka melakukan kolaborasi menampilkan teatrikan mengenang rekan-rekan yang sudah meninggal. Suguhan apik permorma duam UKM tersebut menyedot perhatian, apalagi dengan performa monolog Andi “Singo” Leon (Kelautan 93) yang ga menjadi salah satu perintis UKM Teater tiyang Alit ITS.

Keheningan suasana ditutup dan kemudian dihangatkan dengan Fashion show oleh peragawan-peragawati profesional yang menampilkan karya spektakuler dari Desainer Lia Afiff (Arsitek 93). Ini merupakan bentuk apresiasi dan peran nyata serta daya dukung Angkatan 93 ITS terhadap anggotanya. 

Tidak kalah heboh, fashion show dilanjutkan dengan peragawan-peragawati dari para peserta Angkatan 93 ITS yang berlenggak-lenggok di karpet merah (catwalk) yang disambut gegap gempita dan juga teriakan serta tawa riuh saat beberapa pesonil menampakkan gaya, keluguan dan kelucuannya. 

Acara lanjutan ini memang didesain untuk memeriahkan acara sekaligus menjadi pengingat rekan-rekan mereka dikalangan jurusannya yang bisanya terkenal karena berbagai karakter dan ciri khasnya. 

“Ini sesuai dengan konsep acara, bahwa start elegan serius tiba-tiba ujungnya fun. Ibarat cerita onok prolog nya, buku onok cover e. Itu idenya,” urai panitia acara, Sonni Liem.

Fauzan (FTSP) mengundang Tibiyani (FMIPA), Harun (FTI), Tattok (FTK), Erwin (PENS) dan Siti Luthfi (PPNS) untuk naik ke atas panggung mewakili enam fakultas di ITS tahun 1993 untuk melaunching Logo Paguyuban Angkatan 93 ITS. 

Fauzan menjelaskan bahwa, rangkaian acara untuk memeriahkan 30 tahun Angkatan 93 ITS yang telah dijalankan selama ini menjadikan inspirasi untuk melanjutkan kebersamaan ini dalam bentuk Paguyuban Angkatan 93 ITS, ditandai dengan Launching logo sebagai langkah awal. 

Logo Paguyuban Angkatan 93 ITS didesain dan disumbangkan oleh Cak Ikhwan Alma Ikhwan (Arsitek 93). Sedangkan sebelumnya logo Reuni 30 tahun Angkatan 93 ITS didesain dan disumbangkan oleh Ning Ellya (Despro 93).

Mewakili Rektor ITS, Bambang Pramujati, S.T., M.Sc.Eng., Ph.D. (Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian) mengapresiasi acara tersebut. Ini merupakan reuni pertama  satu angkatan dari semua jurusan di ITS. ITS  butuh alumni, alumni butuh ITS, simbiosis mutualis. 

ITS punya program dana abadi. Karena sifatnya abadi, maka dana (induknya) tetap, nilai kemanfaatannya atau hasilnya yang dipergunakan, antara lain untuk beasiswa dan keperluan ITS lainnya. Sampai sekarang Dana Abadi yang terkumpul sudah mencapai 80 miliar dan akan terus bertambah dengan ketgerlibatan dan partisipasi semua pihak. 

“Saya yakin angkatan 93 dengan senang hati memberikan donasi, baik sebagai pribadi, sebagai paguyuban, sebagai perusahaan. Ini akan menjadi amal jariyah kita semua, terus sampai kita meninggal.  Paguyuban, persaudaraan, harus diapresiasi. Menjadi persahabatan, bagi keluarga 93, ITS dan lebih besar lagi. Pesan saya kalau pingin jalan cepat, jalanlah sedirian. Kalau jalan jauh, jalanlah bersama-sama,” tutur BP, julukan bagi Bambang Pramujati.

Sementara itu, Fitradjaya Purmana, (mantan SC Bakti Kampus ITS 1993) yang didapuk memberikan sambutan, mengucapkan syukur Alhamdulillah karena bisa berkesempatan hadir, menempuh kesempatan bersama 30 tahun yang lalu, saat ia melihat sorot matanya, kepalan tangannya mahasiswa baru dalam Bakti Kampus ITS 1993. Hari ini terbukti, kepeloporan angkatan 93.

“Ini yang pertama kalinya reuni sak angkatan sak institut. Saya ingat jumlahnya1886 maba dan sekarang seribu sekian hadir. Dulu boikot dalam angka kompak. Mudah mudahan, kekompakan tidak berhenti sampai di sini, ada paguyuban. Yang nggak kompak, nunut. Memastikan kekompakan, bukan bersaing. 

Solidaritas harus dijaga. ITS terlalu kecil kalau harus berebut di dalamnya. ITS itu besar, modal bagi kita bersaing di luar. Di usia sekarang, Angkatan 93 kalau di militer, posisi sudah banyak yang jendral dan perannya sudah sangat besar dan signifikan. Saya yakin, dengan peran dan kontribusi angkatan 93 ITS, maka 10 tahun kedepan, dengan kepeloporannya  ITS yang akan memimpin bangsa ini,” beber Fitra.

Prof Harus Laksana Guntur (Ketua panitia) menyatakan bahwa, Reuni 30 tahun Angkatan 93 ITS ini merupakan event silaturrahmi terbesar. Semua tidak terlepas dari proses yang dialami bersama hingga terbentuknya panitia dan berlangsungnya acara ini. 

Panitia telah menjalankan berbagai rangkaian kegiatan yang diawal dengan program Buka Puasa Ramadhan Berkah Angkatan 93 ITS yang telah membagikan lebih dari 7000 paket buka dan sahur untuk mahasiswa selama satu bulan penuh. 

Juga kontribusi dalam kegiatan Buka Puasa Bersama 1000 anak yatim IKA ITS PW Jatim, Bukber Ibu Shinta Nuriyah Bersama Anak-anak Sekolah Rakyat Kejawan serta dhuafa, Buka Bersama Angkatan 93 ITS chapter Jakarata dan Surabaya, kegiatan donor darah, bakti sosial pendampingan warga serta santunan yatim, dhuafa dan modin di Tambak Osowilangun, Surabaya. 

“Puncak acara 30 tahun Reuni Angkatan 93 ITS ini dengan tema ‘ITS 93 Rockunion’ merupakan salah satu upaya mempertemukan balung berserakan sesama Angkatan 93 ITS menjadi potensi besar dalam menjalankan misi sosial kemanusiaan membawa kebermafaatan sebesar-besarnya bagi ibu yang luhur ITS, Masyarakat, bangsa dan negara. Angkatan 93 ITS nanti juga akan berkontribusi dalam Dana Abadi sebagai bakti kami pada Almamater ITS. Kedepan dengan diwujudkannya Paguyuban Angkatan 93 ITS, menjadi wadah bersama untuk bisa lebih banyak lagi memberikan nilai tambah dan kebaikan pada sesama,” sebut Prof Harus. 

Penampilan Bluekuthuq Band sebagai bintang tamu mengingatkan kembali masa-masa 93-95an  dimana band tersebut sering tampil di kampus dengan lirik lagu khas mahasiswa, slengekan, jenaka dan mudah diingat. Hadirin dikembalikan memori pada masa lalu yang menjadi penghangat reuni kali ini. 

Sebelumnya, tiga profesor yang hadir (satu panitia dan dua undangan) juga mengapresiasi reuni kali ini dan menyumbangkan lagu untuk menghibur semua. Mereka adalah Prof. Dr.Eng. Harus Laksana Guntur, S.T., M.Eng. (Ketua Panitia), Prof. Dr. Syafsir Akhlus, M.Sc.. (Ketua Senat Akademik ITS) dan Prof. Dr. Ir. Imam Robandi MT. (Ketua Dewan Profesor ITS).

Acara juga diselingi dengan pengudian doorprize yang berlangsung tak kalah heboh. Tiap nomor yang muncul segera diteriaki oleh yang lain untuk batal dan dianggap yang punya nomor pulang atau tidak ada di tempaf, sehingga mereka berharap diulang lagi dan nomornya yang muncul. 

Beragam hadiah dibagikan dan momen ini menjadi hal yang tidak terlupakan bagi yang hadir, semakin menguatkan kebersamaan dan kesadaran untuk bersama-sama memberikan terbaik dalam wadah Paguyuban Angkatan 93 ITS. (ari)