Foto : Kepala Kpw Bank Indonesia Jatim, Doddy Zulverdi saat diwawancarai awak media di sela acara JCC Festival Peneleh |
SURABAYA, Clickindonesiainfo.id - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (Kpw BI Jatim) bersama Pemerintah Kota Surabaya menggelar Java Coffee Culture (JCC) 2023 Festival Peneleh dengan tema “Diplomasi Kopi Lintas Generasi” selama 3 hari (Jumat-Minggu 07-09/7/202) di kawasan Jalan Tunjungan dan Peneleh, Surabaya.
Pada hari kedua festival, tepatnya acara “Peneleh Heritage Track, Kepala Kpw BI Jatim, Doddy Zulverdi mengatakan, dengan gelarnya festival kopi ini, Bank Indonesia berupaya memberikan dampak ekonomi mikro dan makro di tengah gonjang-ganjing pertumbuhan ekonomi global.
“Jangan sampai dari dampaknya tantangan ekonomi dunia sekarang, kita di Indonesia, khususnya Jawa Timur ini, kita terus melajukan potensi ekonomi domestik (lokal) yang bisa bertahan. Apalagi kondisi dunia terhadap permintaan ekspor, kita harus terus dongkrak sektor perekonomian,” ujar Doddy kepada awak media di sela acara. Sabtu, (08/7/2023) malam.
Oleh karenanya, kata Doddy, sektor yang sangat memungkinkan yakni, mematangkan UMKM dan pariwisata. Melalui JCC Festival tersebut, yang tahun lalu berhasil, saatnya tahun ini digelar dan terus menghidupkan UMKM di kawasan Tunjungan dan Peneleh, Surabaya.
“Kita dorong para komunitas kopi di Jawa Timur dan Surabaya agar semangat mengembangkan produknya, inovasinya, kedai kopinya dan terus menarik pecinta dan pembeli kopi. Kan pemicu daya tarik pariwisata itu juga orang ingin menikmati kopinya dari pelaku UMKM,” tambahnya.
Doddy menambahkan kenapa festivalnya dipilih di sini, karena berdasarkan BI berkoordinasi dengan Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Surabaya, hasil risetnya menunjukkan potensi yang luar biasa di Peneleh, sejarahnya lengkap, mulai dari zaman Majapahit, Belanda, hingga Pergerakan Kemerdekaan.
“Melalui JCC Festival Peneleh ini hanya rangkaian puncaknya saja, sebenarnya kontribusi Bank Indonesia untuk dorongan pertumbuhan ekonomi sudah terus dilakukan, dan ini juga termasuk program dari BI itu sendiri, dari hulu ke hilir.
Terakhir, kata Doddy, Bank Indonesia terus membantu para pelaku UMKM untuk konsistensi dalam peningkatan kapasitas dan kualitas produksi pertanian kopi. Diharapkan industri kopi ini mampu memperluas produktivitas atas permintaan sesuai keinginan masyarakat, khususnya kaalangan milenial. (ari)