Clickindonesiainfo.id- Pemerintah Pekon Batukebayan, Kecamatan Batuketulis, Kabupaten Lampung Barat angkat bicara sekaligus memberikan klarifikasi soal adanya laporan yang masuk ke pihak inspektorat soal proyek pembangunan rabat beton bersumber Dana Desa tahun 2022.
Jajaran Pemerintah Pekon setempat menegaskan bahwa pihak pelapor bukan merupakan masyarakat Pekon Batukebayan, melainkan oknum lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berasal dari luar Kabupaten Lampung Barat.
Selanjutnya pihaknya memastikan tidak unsur fiktif dalam kegiatan proyek pembangunan jalan rabat beton di wilayah pemangku 3 dengan volume fisik panjang 50 meter, lebar 2 meter dan ketebalan 15 Centimeter (CM) tersebut.
Peratin Batukebayan Murtoyo mengatakan, laporan yang disampaikan ke pihak inspektorat Lambar itu ialah terkait dugaan penggunaan material batu yang menurut pelapor tidak sesuai dengan RAB.
Sementara pihaknya menyayangkan karena pelapor tidak memiliki dasar yang kuat soal penggunaan material yang disebut tidak sesuai ketentuan dalam RAB tersebut.
"Laporan itu kaitan dengan penggunaan material batu seplit, yang menurut si pelapor bukan ukuran 2/3. Sementara tidak ada dasar yang kuat kalau material itu disebut tidak sesuai RAB karena kami sudah berkoordinasi juga dengan pendamping desa dan mereka juga menyebut material batu seplit itu sudah sesuai,"jelasnya.
Kemudian, dari segi kualitas sejak awal pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat, karena selain sebagai penerima manfaat, pemerintah pekon memberdayakan masyarakat sebagai pekerja atau menerapkan sistem swakelola.
"Kalau berbicara kualitas, namanya masyarakat yang mengerjakan, bukan kontraktor. Jadi masyarakat yang lebih tau kualitasnya, dan menurut kami kualitasnya bagus bahkan pihak kecamatan sudah melakukan monitoring dan evaluasi, termasuk inspektorat juga sudah turun, jadi menurut kami tidak ada masalah,"jelasnya.
Sehingga menanggapi laporan itu pihaknya menyayangkan jika laporan tersebut mengatasnamakan masyarakat yang faktanya bukan merupakan warga Pekon Batukebayan bahkan juga bukan merupakan masyarakat Lampung Barat.
"Kami tidak mempersoalkan soal adanya kritik atau laporan sepanjang itu benar yang di dukung dengan data dan fakta yang kuat,"imbuhnya.
Disisi lain, salah satu warga yang enggan disebutkan namanya turut memberikan gambaran bahwa proyek infrastruktur hasil program PNPM Mandiri puluhan tahun silam, maupun proyek fisik dana desa sejak tahun 2016 silam hingga saat ini kondisinya masih dalam kondisi baik dan terawat.
"Yang kami rasakan dan kami lihat semua infrastruktur baik itu dari PNPM Mandiri maupun Dana desa semua dalam kondisi baik. Karena kami terlibat langsung dalam pembangunan dan pemeliharaan,"imbuhnya
(Red)