Iklan VIP

Redaksi
Senin, 19 Juni 2023, 08:04 WIB
Last Updated 2023-06-19T01:04:30Z

Pimpinan Dayah Bustanul Al-waliyah Gelar Doa dan Zikir Bersama


Aceh Besar, clickindonesiainfo.id,- Dalam Rangka Haul Pimpinan Dayah Bustanul Al-Waliyah Almarhum Abu H. Muhammad Yusuf Bin Teungku Harun, Yang Ke 12 (dua belas) pada Gampong Lam alu cut Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Kegiatan Doa dan Zikir Bersama berlangsung hari Sabtu malam, Tanggal 17 Juni 2023 sekira pukul 17.30 wib sampai selesai berjalan lancar.


Bahwa Dayah Bustanul Al-Waliyah alm Abu H. Muhammad bin Teungku Harun, sekarang dipimpin oleh Tgk, H. Ubaidillah anaknya juga Lulusan Alumni Pesantren Darussalam Al-Waliyah Labuhan Haji Aceh Selatan. Pada media ini tanggal 17/06/2023.


"Namun Tgk H. Ubaidillah menyatakan, dalam rangka Haul  Alm Abu H. Muhammad Yusuf di gelar Doa dan Zikir Bersama. Pada Kegiatan tersebut juga turut hadir Al-Mukarram Abu H. Madinah Pimpinan Yayasan Babul Maqfirah dan Yakni salah satu Ulama Karismatik Aceh serta dewan guru pesantren dan masyarakat Kemungkiman Leupung Kecamatan Kuta Baro." Katanya 



Kemudian Teungku H. Ubaidillah Bin Abu H. Muhammad Yusuf menceritakan pengalaman mondok pada Pesantren Darussalam Al-waliyah sekira 10 (sepuluh) tahun lebih, Waktu belajar kita harus benar-benar ada niat tulus. "Dia Belajar pada Lembaga Pendidikan Agama Islam demi meraih ilmu hingga sukses, saat ini dia dapat berbagi pengalaman dalam memperoleh ilmu Agama Islam untuk membimbing jamaah yang hadir." Terangnya 


"Selanjutnya Tgk H. Ubaidillah mengatakan bahwa bacaan Doa dan Zikir Bersama yang digelar pada hari ini, pertama kita bacakan untuk Guru kita Alm Abu H. Muhammad Yusuf  Bin Teungku Harun. Kedua Niat kita bacakan untuk keluarga para jamaah dan untuk diri kita masing-masing, dan Doa yang kita bacakan demi keberkahan dan keselamatan kita semua tetap dalam lindungan Allah Swt." Aminn... Ucapnya 


"Harapan Tgk H. Ubaidillah Pimpinan Dayah Bastanul Al-Waliyah Terletak di Gampong Lam Alu Cut, Sangat membutuhkan perhatian atau dukungan Masyarakat setempat. Yakni Santri atau Santriwati yang dalam pendidikan Dayah, Mari Sama-sama menjaga untuk tidak terjerumus dalam kemajuan zaman teknologi serba digital. sehingga tidak merusak aqidah." Pungkasnya [Red]