SURABAYA, Clickindonesiainfo.id - Sekretaris Daerah Prov Jatim Adhy Karyono membuka Kongres Perempuan dalam rangkaian Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 di Ballroom Novotel Samator, Senin (26/6).
Pembukaan acara ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Sekdaprov Adhy didampingi Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Prov Jatim Restu Novi Widiani.
Dalam sambutannya, Sekdaprov Adhy menyampaikan bahwa ada tiga PR besar yang menjadi perhatian bersama. Pertama, percepatan penurunan perkawinan anak. Kedua, perceraian dan ketiga penurunan prevalensi stunting di Jawa Timur.
“Isu strategis yang mengemuka saat ini adalah bagaimana menurunkan angka perkawinan anak sesuai target RPJMN yakni 8,74% pada tahun 2024,” ungkapnya.
Menurut Adhy, perkawinan anak merupakan hal yang melanggar hak anak dan justru akan menimbulkan persoalan-persoalan baru. Terlebih, menurutnya perkawinan anak ini akan berpengaruh terhadap kesejahteraan keluarga.
“Karena jika mereka dalam keadaan yang belum umur cukup berumah tangga, juga belum cukup secara mental dan ekonominya ini akan berpengaruh pada kesejahteraan keluarga. Ini menjadi tugas kita bersama untuk percepatan penurunan angka perkawinan anak,” tegas Adhy.
Tidak sampai disitu saja, Adhy kemudian juga menyoroti target penurunan stunting tahun 2024 yang ditargetkan turun menjadi 14%. Sebagaimana diketahui bahwa saat ini Pemprov Jatim sedang berupaya keras menurunkan prevalensi stunting.
Oleh sebab itu ia mengajak seluruh pihak strategis untuk turut bersinergi dalam mengejar penurunan prevalensi stunting.
“Harapannya pada pertemuan ini sama-sama kita akan menemukan upaya-upaya untuk menangani persoalan-persoalan tersebut,” ujarnya
Ia juga mengatakan tren meningkatnya angka perceraian juga penting untuk dikaji bersama mitra strategis. Apakah ini berpengaruh dari media sosial, lingkungan atau ada hal lain.
Lebih jauh, Adhy juga mengapresiasi adanya iBangga Awards dimana Jatim yang menjadi penyelenggara pertama kali dari seluruh provinsi di Indonesia.
“Ini akan menjadi tradisi kedepannya dalam meningkatkan indeks pembangunan keluarga melalui lomba seperti ini. Saya harap ini di publish secara masif,” kata Adhy.
Diakhir, Adhy berharap bahwa gelaran ini mampu menjadi wujud nyata bahwa Pemprov Jatim melakukan upaya-upaya persistent dalam penanganan 3 tugas besar tersebut.
“Inilah pentingnya publikasi secara masif. Bahwa mulai isu perkawinan anak, perceraian, stunting, kekerasan anak, human traficking telah ditekan oleh Pemprov Jatim bersama mitra strategis secara masif,” tutupnya
Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Prov Jatim Restu Novi Widiani mengungkapkan bahwa acara ini ialah acara lanjutan dari penyelenggaraan hari Ibu tahun lalu dan kini membahas lebih detil terkait masalah perkawinan anak dan masalh perceraian.
“Tujuan dilaksanakannya acara ini untuk meningkatkan kapasitas mitra dan organisasi masyarakat dalam rangka ketahanan dan kesejahteraan keluarga dan menyatukan komitmen untuk meiwujudkan ketahanan keluarga,” ucapnya
“Pertemuan ini diharapkan mampu mengawal isu-isu terkait perkawinan anak, perceraian, dan isu gender yang masih sering ditemui di Jawa Timur,” pungkasnya
Dalam kesempatan ini, juga turut diberikan penghargaan Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) Awards Provinsi Jawa Timur 2023. Penghargaan ini diberikan kepada 5 Kab/Kota yang peduli pembangunan keluarga.
Juara I diberikan kepada Kab. Lamongan, Juara II diberikan diberikan kepada Kota Madiun, Juara III diberikan kepada Kab. Mojokerto, Juara Harapan I diberikan kepada Kab. Sidoarjo, dan Juara Harapan II diberikan kepda Kab. Gresik.(jack)