Clickindonesiainfo.id, JAKARTA,- Mundurnya Menparekraf Sandiaga Uno dari Dewan Pembina Partai Gerindra membuat banyak spekulasi dan asumsi kemana arah perjuangan yang akan dicapainya, apakah murni dari beliau sendiri untuk meninggalkan Gerindra yang telah membesarkannya dan dinilai cukup harmonis hubungan Sandi dengan Prabowo Subianto selaku Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, serta selaku Menteri Pertahanan yang berperan besar membesarkan Sandi hingga mendapatkan posisi Menparekraf pada Pemerintahan Presiden Jokowidodo dikarenakan beliau bagian dari Gerindra.
Orang-orang di Lingkaran Sandi selama menjadi Wagub DKI hingga Menparekraf tentunya banyak mempemgaruhi jalan pemikiran beliau, dan selalu mendorong Sandi agar maju dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang dengan alasan karier Sandi sudah mentok di Gerindra, dan usia beliau masih terbilang muda, perjalanan beliau masih panjang, dan uang juga banyak, seolah-oleh hanya dimanfaatkan oleh Prabowo, Sudah saatnya Sandi memikirkan kariernya sendiri, kira-kira demikianlah cara pandang Timnya kepada saya Amri Piliang yang juga sahabat seperjuangan sejak 2014.
Melihat fenomena ini saya menjadi bertanya-tanya, apakah yang didapatkan Sandi semua saat ini tidak ada sama sekali pengaruh maupun peran Gerindra dan Pak Prabowo? atau memang ini sebuah strategi jitu untuk merebut kursi Presiden dan Wakil Presiden 2024 untuk keduanya agar bisa kembali berpasangan? atau bisa saja ini adalah penyesatan yang akan membawa kemunduran bagi Sandi untuk berkiprah di Partai yang perolehan jumlah kursinya terbilang sedikit, jauh dibawah Gerindra.
Rakyat tentunya sedang memperhatikan apa yang sedang terjadi, apakah sejarah akan mencatatnya sebagai dukungan Anak Kanan kepada Anak Kiri yang diibaratkan seperti Air dan Minyak yang tidak mungkin disatukan.
Setelah hengkang dari Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno berharap diusung oleh PPP sebagai Bacapres, namun yang terjadi Partai Persatuan Pembangunan dianggap seperti mencari selamat di tengah suaranya dalam pemilu terakhir terjun bebas.
Sandi berpotensi di-PHP oleh PPP, jika ujungnya PDIP tidak setuju Sandi menjadi pendamping Ganjar, karena Ganjar cenderung beraliran kiri sedangkan sandi beraliran kanan.
PPP masih sangat mungkin tidak mendukung Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Ganjar yang telah diusung sebagai bacapres oleh PDI Perjuangan.
"PPP saat ini kan seperti mencari selamat. PPP seperti tidak punya pendirian, sehingga pada akhirnya mengikuti ombak PDIP harus merelakan diri untuk bergabung mendukung Ganjar,"
Kami menilai, bargaining politik PPP seolah tidak ada. Sehingga merelakan parpolnya sedari awal untuk memberikan dukungan kepada Ganjar.
Atas Manuver Politik Ketua Umum PPP Sepertinya Sandi sedikit ada penyesalan keluar dari Gerindra karena harus membayar mahal untuk dapat diusung sebagai Cawapres Ganjar, oleh karena itu Sandi mengatakan masih bisa rujuk dengan Gerindra karena masa idah itu 3 bulan sebagai bentuk penyesalan dan ingin kembali ke Gerindra.
Penulis: Amri Abdi Bachtiar Putra (Amri Piliang)
Wasekjend. 1 Komisi Nasional Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (Komnas LP-KPK)